Bahaya Nano Spray

Berlebihan menggunakan Nano SPray memiliki efek:
1. Kulit mulus
2. Kulit kencang
3. Kulit cerah
4. Kulit antikomedo, dll.
Ayo buruan diorder Guys, yg mau cantik alami. Tanpa kimia, tanpa efek samping, tanpa ketergantungan. HUbungi nomor ponsel di atas atau kunjungi http://mc-indonesia.com/keicchi :)

Pembentuk Kata Kerja dalam Bahasa Indonesia

Pembentuk Kata kerja dalam Bahasa Indonesia - Di dalam bahasa Indonesia, terdapat beragam pembentukan kata. Pembentukan kata ini dipengaruhi oleh adanya afiks (imbuhan) yang jenisnya pun beragam di dalam bahasa Indonesia.

Afiks (imbuhan) ada tiga macam di dalam bahasa Indonesia, yaitu awalan (prefiks), sisipan, dan akhiran (sufiks). Setiap jenis imbuhan ini masing-masing memiliki beberapa bentuk. Misalnya, imbuhan yang berupa awalan (prefiks) adalah me-, ber-, per-, pe-, di-, se-, ke-, ter-, sedangkan imbuhan yang berupa akhiran adalah -i, -kan, -an, -nya. Nah, setelah mengetahui jenis imbuhan, kali ini pembentukan kata yang akan saya jelaskan adalah pembentuk kata kerja dalam bahasa Indonesia.

Pembentuk kata kerja dalam bahasa Indonesia


Salah satu imbuhan yang menjadi pembentuk kata kerja dalam bahasa Indonesia adalah awalan me-. berikut tabel yang saya buat agar kalian dapat memahami pembentukan kata kerja dengan imbuhan me- dalam bahasa Indonesia lebih mudah.

picture by Ms. K






Nah, jelas dari tabel di atas, bahwa awalan me- dapat menjadi imbuhan pembentuk kata kerja dalam bahasa Indonesia. Kata kerja yang dibentuk oleh imbuhan me- ada dua macam, yakni kata kerja aktif transitif, dan kata kerja aktif intransitif.

Untuk aplikasi penggunakan kata kerja aktif transitif dan kata kerja aktif intransitif adalah di dalam kalimat aktif, yang juga nantinya disebut sebagai kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Penjelasan mengenai dua jenis kalimat ini sudah saya tulis dalam postingan sebelumnya mengenai kalimat >> DISINI.

Bagaimana? Mudah bukan, memahami pembentuk kata kerja dalam bahasa Indonesia?



Pembentuk kata kerja dalam bahasa Indonesia.

Sajak Waktu Tanpamu

Sajak Waktu Tanpamu – Januari s.d. Mei 2014 ini diambil dari gayamu yang pernah saya tulis di sometimesomeone, tumblr saya.
 
Cinta:
Cinta itu sederhana. Sesederhana minum kopi pahit sambil mengingat aku pernah minum kopi yang sama bersamamu. Lalu aku tersenyum mengingatnya. Manis.
Sajak Waktu Tanpamu
Bahagia:
Bahkan di dalam keadaan paling buruk pun aku hanya memikirkan apa yang harus kulakukan untuk membuatmu bahagia. Bahagiamu adalah bahagiaku. Itu saja.
Sajak Waktu Tanpamu
Kenangan:
Everybody has their own time machine, it called ‘memory’… and I am glad that hundreads days of mine is full; picture of you. Its seems like forever.
Sajak Waktu Tanpamu
Kerinduan:
“Kubuka pintu itu.
Tidak ada kamu yang biasanya kujumpai di baliknya. Dengan mata merah, rambut berantakan, bibir manyun, dan jalanmu yang masih limbung lalu kembali ambruk di single bed berseprai hijau yang entah sejak beberapa bulan lalu tidak diganti.

Tidak ada kamu yang terperangah mengucapkan ‘he’ dengan logat timurmu, rokok di atas asbak masih setengah dan mengepul pun kopi panas di gelas plastik, ada tampilan Modoo di layar netbook-mu dan dengan bangga kamu pamerkan jumlah marble yang berhasil kamu menangkan atau mengumpat kesal karena bangkrut semalaman. Tidak ada.

Tidak ada kamu hari ini.”
sumber : eserenje

Sajak Waktu Tanpamu

Jenis Paragraf

Jenis Paragraf - JurnalBahasa kali ini akan membahas mengenai jenis paragraf.

Apakah yang dimaksud dengan paragraf?
Paragraf adalah kumpulan kalimat.

Kalimat yang bagaimana?
Yang memiliki kesatuan dan kepaduan.

Apa yang dimaksud dengan kesatuan dan kepaduan?
Yang dimaksud dengan kesatuan bahwa sebuah paragraf hanya memiliki satu ide yang mewakili keseluruhan sedangkan yang dimaksud dengan kepaduan bahwa kalimat yang satu dengan kalimat yang lain saling berhubungan sehingga akan membentuk suatu kesatuan ide.
Jadi, antara kesatuan dan kepaduan di dalam paragraf, tidak dapat dipisahkan.

Bentuk penulisan suatu paragraf adalah dengan ditandai adanya kalimat utama yang diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas.


A. Jenis paragraf berdasarkan cara pemaparannya.
1. Deskripsi
Deskripsi adalah jenis paragraf yang menggunakan teknik penggambaran objek sehingga seolah-olah apa yang ditulis oleh penulis dapat dirasakan oleh indera pembacanya.
Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina. - sumber: Wikipedia Indonesia

2. Argumentasi

Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengemukakan suatu pendapat atau ide yang disertai dengan bukti-bukti atau alasan-alasan yang mendukung pendapat penulis sehingga pembacanya menyetujui pendapat penulis.
Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter. - sumber: Wikipedia Indonesia

3. Narasi
Narasi adalah jenis paragraf yang menceritakan peristiwa merunut pada kronologi waktu.
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri. - sumber: Wikipedia Indonesia

4. Persuasi

Persuasi adalah jenis paragraf yang berisi ajakan/imbauan penulis yang berusaha memengaruhi pembaca agar pembaca mau malakukan apa yang dituliskan oleh penulis.
Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu. - sumber: Wikipedia Indonesia

5. EksposisiEksposisi adalah jenis paragraf yang memaparkan suatu keadaan atau proses sehingga menambah wawasan pembacanya.
Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama. - sumber: Wikipedia Indonesia

B. Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya.1. Paragraf deduktif
adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf (kalimat 1 atau 2), pola pengembangan deduktif adalah umum-khusus.

2. Paragraf induktifadalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf, sehingga pola pengembangan induktif adalah khusus-umum.

3. Paragraf campuranadalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal kemudian ditegaskan lagi di akhir paragraf.

Demikian beberapa jenis paragraf yang JurnalBahasa tuliskan untuk kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat.

Jenis paragraf selesai.

Kalimat II

Kalimat II - Melanjutkan materi Kalimat yang ada di sini.

Jenis kalimat selanjutnya adalah seperti berikut.

1. Kalimat Aktif
Kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan sehingga predikatnya adalah kata kerja. Jenis kalimat aktif ada dua, yaitu:

a. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat yang predikatnya membutuhkan kehadiran objek, biasanya kata kerja yang berimbuhan me-kan, me-i, dll.
contoh: Ibu mendagangkan alat-alat rumah tangga di pasar.
* mendagangkan adalah predikat
* alat-alat rumah tangga sebagai objek

b. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat yang predikatnya tidak membutuhkan kehadiran objek. Apabila muncul sebuah benda setelah predikat, maka fungsinya bukan sebagai objek melainkan sebagai pelengkap.
contoh: Adik bermain bola di lapangan.
* bermain sebagai predikat
* bola dalam kalimat tersebut bukan sebagai objek melainkan sebagai pelengkap, dengan anggapan apabila kata bola dihilangkan, menjadi 'Adik bermain di lapangan.' maka kalimat tersebut masih memiliki makna intinya. 

2. Kalimat Pasif
Kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan, sehingga predikat yang dalam kalimat aktif berawalan me- mengalami perubahan menjadi awalan di-
contoh:
Adik mematahkan pensil. ------> Pensil dipatahkan adik.
Adik minum susu. -------------> Susu adik minum.
Adapun jenis kalimat yang mungkin muncul, secara lengkap dapa disimak dalam gambar berikut, berdasarkan kbbi.web.id.


Demikianlah jenis-jenis kalimat yang ada di dalam bahasa Indonesia. Semoga laman ini membantu kalian dalam memahami jenis-jenis kalimat.


Kalimat I

Di dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kalimat. Kalimat adalah kumpulan kata yang memiliki makna dan minimal memiliki Subjek dan Predikat. Penulisan kalimat harus didahului huruf kapital dan diakhiri notasi final (. ! ?)



picture by Ms. K


Kalimat terdiri dari berbagai macam jenis.

1. Kalimat Positif

Kalimat yang di dalamnya  tidak mengandung kata-kata negasi atau negatif 'bukan', 'tidak', 'non', dan 'belum'.
contoh: Ariq membeli tiga sendok eskrim rasa coklat di kios di ujung jalan.

2. Kalimat Negatif

Kalimat yang di dalamnya terdapat kata-kata negatif 'belum'. 'tidak', 'non', dan 'bukan'.
contoh: Jangankan makan dan minum, meraka bahkan belum memesan.

3. Kalimat Normal

Kalimat yang susunannya adalah S-P
contoh: Jakti Galuh menangis di kegelapan malam.
* Jakti Galuh (S) dan menangis (P)

4. Kalimat Inversi

Kalimat yang susunannya adalah P-S
contoh: Terperosok aku ke dalam lumpur.
* terperosok (P) aku (S)

5. Kalimat Tunggal

Kalimay yang hanya memiliki satu klausa. Klausa ditandai dengan adanya Predikat.
contoh: Ayah merenungi nasib anak sulungnya.
* merenungi (P)

6. Kalimat Majemuk

Kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa (klausa ditanda dengan predikat; P/K)  yang dipisahkan dengan konjungsi (kata hubung).
contoh: Ibu menyetrika ketika kakak laki-lakiku memecahkan kaca di kamar mandi.
* menyetrika (P1) memecahkan (P2)

6.a. Kalimat Majemuk Setara (Kalimat Koordinatif)

Kedudukan predikat sama di dalam kalimat.
contoh: Ayah menangis kemudian berdo a.
* asal kalimat majemuk tersebut adalah : Ayah menangis (K1). Ayah berdoa (K2)
* dalam kalimat majemuk setara, susunan kalimat tidak bisa diubah, contoh kalimat di atas tidak dapat diubah menjadi 'Kemudian berdoa, ayah menangis.'

6.b. Kalimat Majemuk Bertingkat (Kalimat Subordinatif)Dalam jenis kalimat ini, dikenal istilah induk klausa/klausa atasan/klausa bebas dan anak klausa/klausa bawahan/klausa terikat (=terikat dengan konjungsi), sehingga salah satu klausa kedudukannya lebih penting di dal am kalimat.
contoh: Merita berangkat ke sekolah meskipun hujan deras.
* AK (anak klausa) ditandai dengan adanya konjungsi, sehingga IK (induk klausa)= Merita berangkat ke sekolah dan AK (anak klausa)= meskipun hujan deras.
* dalam kalimat majemuk bertingkat, susunan kalimat dapat diubah dengan ketentuan, apabila AK mendahului IK maka penulisan klausa dipisahkan dengan tanda koma (,), sehingga kalimat tersebut dapat diubah menjadi 'Meskipun hujan deras[,] Merita berangkat ke sekolah.'
* P1=berangkat dan P2=hujan deras

7. Kalimat TransformasiAdalah kalimat normal yang mengalami perubahan atau penambahan fungsi (subjek, predikat, objek, keterangan, pelengkap).
Kalimat normal= S-P
Maka kalimat transformasi dapat berupa: P-S, S-P-O, S-P-O-K, S-P-Pel., S-P-Pel.-K, dan S-P-K dalam kalimat tunggal dan atau  S(s-p-o-pel.-k)-P(s-p-o-pel.-k)-O(s-p-o-pel.-k)-K(s-p-o-pel.-k) dalam kalimat majemuk.

8. Inti KalimatInti kalimat adalah apa yang menjadi pokok sebuah kalimat, yaitu klausa yang ditandai dengan adanya Predikat. Oleh sebab itu, untuk mencari inti kalimat, kita harus menentukan predikatnya terlebih dahulu. Inti kalimat biasanya terdiri dari inti Subjek dan inti Predikat, sehingga dapat kita tentukan dengan sederhana.
Inti kalimat = inti S + inti P

Motto: Bahasa Indonesia penghela dan pembawa pengetahuan.

About Me

About Me - Salam!

Ms. KJurnal Bahasa adalah blog tempat saya menuangkan ide atau pemikiran dengan bahasa Indonesia. Kenapa bahasa Indonesia? Karena saya adalah seorang guru bidang studi Bahasa Indonesia. Sudah menjadi tugas dan misi saya untuk membelajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Saya berharap dengan adanya jurnal ini, bisa membantu Anda untuk memahami beberapa materi bahasa Indonesia atau setidaknya dapat bermanfaat.

About Me
Riwayat pendidikan:
SD Negeri 1 Sukarame, Bandar Lampung (2002)
SMP Negeri 29 Bandar Lampung (2005)
SMA Negeri 5 Bandar Lampung (2008)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung (2012)

Riwayat Pekerjaan:
Pembelajar bahasa Indonesia