Di dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kalimat. Kalimat adalah
kumpulan kata yang memiliki makna dan minimal memiliki Subjek dan
Predikat. Penulisan kalimat harus didahului huruf kapital dan diakhiri
notasi final (. ! ?)
|
picture by Ms. K |
Kalimat terdiri dari berbagai macam jenis.
1. Kalimat Positif
Kalimat yang di dalamnya tidak mengandung kata-kata negasi atau negatif 'bukan', 'tidak', 'non', dan 'belum'.
contoh: Ariq membeli tiga sendok eskrim rasa coklat di kios di ujung jalan.
2. Kalimat Negatif
Kalimat yang di dalamnya terdapat kata-kata negatif 'belum'. 'tidak', 'non', dan 'bukan'.
contoh: Jangankan makan dan minum, meraka bahkan belum memesan.
3. Kalimat Normal
Kalimat yang susunannya adalah S-P
contoh: Jakti Galuh menangis di kegelapan malam.
* Jakti Galuh (S) dan menangis (P)
4. Kalimat Inversi
Kalimat yang susunannya adalah P-S
contoh: Terperosok aku ke dalam lumpur.
* terperosok (P) aku (S)
5. Kalimat Tunggal
Kalimay yang hanya memiliki satu klausa. Klausa ditandai dengan adanya Predikat.
contoh: Ayah merenungi nasib anak sulungnya.
* merenungi (P)
6. Kalimat Majemuk
Kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa (klausa ditanda dengan predikat; P/K) yang dipisahkan dengan konjungsi (kata hubung).
contoh: Ibu menyetrika ketika kakak laki-lakiku memecahkan kaca di kamar mandi.
* menyetrika (P1) memecahkan (P2)
6.a. Kalimat Majemuk Setara (Kalimat Koordinatif)
Kedudukan predikat sama di dalam kalimat.
contoh: Ayah menangis kemudian berdo a.
* asal kalimat majemuk tersebut adalah : Ayah menangis (K1). Ayah berdoa (K2)
* dalam kalimat majemuk setara, susunan kalimat tidak bisa diubah, contoh kalimat di atas tidak dapat diubah menjadi 'Kemudian berdoa, ayah menangis.'
6.b. Kalimat Majemuk Bertingkat (Kalimat Subordinatif)Dalam jenis kalimat ini, dikenal istilah induk klausa/klausa atasan/klausa bebas dan anak klausa/klausa bawahan/klausa terikat (=terikat dengan konjungsi), sehingga salah satu klausa kedudukannya lebih penting di dal am kalimat.
contoh: Merita berangkat ke sekolah meskipun hujan deras.
* AK (anak klausa) ditandai dengan adanya konjungsi, sehingga IK (induk klausa)= Merita berangkat ke sekolah dan AK (anak klausa)= meskipun hujan deras.
* dalam kalimat majemuk bertingkat, susunan kalimat dapat diubah dengan ketentuan, apabila AK mendahului IK maka penulisan klausa dipisahkan dengan tanda koma (,), sehingga kalimat tersebut dapat diubah menjadi 'Meskipun hujan deras[,] Merita berangkat ke sekolah.'
* P1=berangkat dan P2=hujan deras
7. Kalimat TransformasiAdalah kalimat normal yang mengalami perubahan atau penambahan fungsi (subjek, predikat, objek, keterangan, pelengkap).
Kalimat normal= S-P
Maka kalimat transformasi dapat berupa: P-S, S-P-O, S-P-O-K, S-P-Pel., S-P-Pel.-K, dan S-P-K dalam kalimat tunggal dan atau S(s-p-o-pel.-k)-P(s-p-o-pel.-k)-O(s-p-o-pel.-k)-K(s-p-o-pel.-k) dalam kalimat majemuk.
8. Inti KalimatInti kalimat adalah apa yang menjadi pokok sebuah kalimat, yaitu klausa yang ditandai dengan adanya Predikat. Oleh sebab itu, untuk mencari inti kalimat, kita harus menentukan predikatnya terlebih dahulu. Inti kalimat biasanya terdiri dari inti Subjek dan inti Predikat, sehingga dapat kita tentukan dengan sederhana.
Inti kalimat = inti S + inti P
Motto: Bahasa Indonesia penghela dan pembawa pengetahuan.